Rabu, 05 Juni 2013

Story hahaha



My LDR Story~
Halo, lama pun tak jumpa ya hahaha, sekarang (lagi) gua akan cerita tentang kelanjutan dari cerita cinta gua. Kenapa selalu cinta? Kenapa tidak tentang masa depan atau yang lainnya? Sekarang kan kalo misal di tanya ya, Remaja itu emang lagi cinta cintaan begitu, nah kenapa gua begini? Karena gua sayang banget sama ‘DIA’ Dia refers to.. ya tau sendiri lah ya hahahaha. Oke kita mulai dari sini, sekarang hubungan gua yang udah mulai TUA ini semakin aja banyak halangannya, udah menginjak 2 tahun bulan ini. Sama seperti pertama kali sejak hubungan ini terjadi, aku selalu mencoba untuk mengerti dia, meski itu berat, LDR itu memang berat, dimana seseorang harus benar benar ‘PERCAYA’ just trust, believe, trust, believe, just it! Bermodalkan kepercayaan kita bisa menjadikan suatu hubungan ini menjadi indah bukan? Tetapi dengan kamu yang sekarang sibuk dengan segala kegiatanmu, akupun juga sibuk dengan segala urusanku, tetapi aku selalu ada WAKTU
I give you everything i have, I try to give you my time when I can’t”
Mungkin itu sebuah kata yang tepat dimana pengorbananku, sorry bukannya mau menyombongkan diri atau bagaimana, ya, aku memberi apa yang aku tak bisa berikan. Sungguh, mungkin terlalu tinggi bahasaku ini hahaha, aku ingin menyadarkanmu, bahwa
 I’m here, waiting for you, i hope you can send a message, or call me, just tell me where are you, what are you doing, I just want to have.. information”
Apakah itu salah? Apakah susah kalo bilang
Aku lagi ada kegiatan ini, pulange sore, nanti aku kabari yaa”
 itu sudah buat aku seneng kok, itu udah buat aku gak cemas lagi.
Sekarang dia memang menjadi seorang yang sibuk, mungkin untuk menghilangkan rasa bosannya kepadaku, karena memang cara berpacaranku yang monoton, aku ang tak romantis, aku memaklumi apa yang dia lakukan, dia sibuk saja aku sudah senang lah, dari pada dia bersibuk ria dengan orang lain? Nah oh iya aku juga mau cerita hahaha ini memang SAKIT sekali untuk diceritakan, tidak tau mengapa aku suka sakit sendiri kalo misal liat dia online, atau apa dan itu sama temen-temennya, bukannya aku gak suka dia berteman, Cuma kenapa dia bisa online, bisa nge-tweet bisa bales chat dari teman teman cowoknya, atau ceweknya, sedangkan dia memberi kabar sedikitpun tak bisa? Apa salahku? Kenapa kamu sekarang berbeda? Dulu, ya dulu kamu memang tidak sering memberi kabar, namun ketika kamu sedang melakukan aktifitas tersebut kamu juga bisa memberiku kabar walau Cuma satu menit, lalu kamu menghilang lagi dengan orang orang yang disana. Ya, aku menyadari bahwa dia sedang sharing mungkin, atau apa, ya senang juga kalo dia disana banyak teman, Alhamdulillah.
Kembali kepadaku, kenapa aku begini? Kenapa aku rewel? Kenapa aku sering marah marah? Ya, mungkin aku posesif, bukan aku memang posesif, ketika kamu dekat dengan orang lain, dan kalo misalnya dia Cuma sekedar teman, aku tak masalah, tetapi ketika kalian saling berkode, siapa sih pacar yang tidak marah jika pacarnya di dekati oleh lelaki yang suka denganya? Siapa sih yang gak takut kalo pacarnya di dekati oleh orang yang jelas jelas suka dengan dia? “I just, afraid when you have a something special with another man :’(, hurts, new pain, but if you just give a bullshit promise, buat apa?” Sempat berfikir untuk Give Up! Tetapi hati memang tidak bisa berbohong kan? Ketika hati ini tersakiti, rasa sayang ini selalu menghalangi untuk berhenti disini. Aku tau kok resikonya LDR, aku tau kok, banyak orang bilang
Kalo misal LDR udah lama terus putus ditengah jalan, sama aja namanya buang waktu”
“LDR itu memang harus sabar, ketika jarak itu selalu mengalahkan, tapi suatu saat kita akan mengalahkan jarak itu”
“Buat apa LDR kalo tidak serius? Buat apa dia bertahan kalo emang dia gak sayang sama kita?”
“Ya, dia bertahan memang karenaku, bukan karena orang lain, dan aku disini juga bertahan untukmu, untukku, untuk kita..”
Hahaha ya, ini LDR pertamaku dan jalan cerita cinta LDRku seperti ini, aku tidak menyesal, aku senang dan selalu berterima kasih kepada-Nya, engkau memberiku orang yang mengerti aku, terimakasih
Alfi Naufida Ulinnuha :’)

0 komentar:

Posting Komentar