Merasa digantungkan itu memang
begini rasanya, aku dulu banyak menggantungkan wanita dimana mereka mungkin
sayang denganku, sekarang aku mencintai seorang wanita yang aku pikir dia
sangat sempurna. Dia seorang gadis yang pintar, pertama aku bertemu dengannya
yaitu karena ‘Fixie’ sepeda yang bias mempertemukan aku dengan gadis yang aku
cintai sekarang.
Jujur saja mulai aku berkomunkasi
dengan dia, aku merasa ada banyak kecocokan antara aku dan dia, disaat aku
mulai pendekatan dengan dia, aku mengetahui dia bersekolah di SMP N 1 Magelang,
sedangkan aku di SMP N 2 Magelang, tidak jauh lah dengan sekolah dia dulu. Kami
mulai mengenal satu sama lain sejak kita lulus SMP, ya seperti yang saya tulis
tadi berkat ‘Fixie’ kami bisa mengenal satu sama lain. Sekarang dia bersekolah
di SMA N 1 Kebumen, keluarganya pindah kesana, dia dengan ayahnya disana,
sedangkan adiknya masih bersekolah di sini dan dengan ibunya.
Kami selalu berkomunikasi setiap
hari ketika itu, ketika aku bermain dia selalu mengingatkan ‘ Hayo pulangnya
jangan malem malem J’
jujur saja aku senang sekali jika ada seorang yang begitu perhatian denganku. Semakin
lama aku semakin menyukainya, dia berbeda sekali dengan gadi lain, dia memiliki
keleihan tersendiri dan aku suka itu. Ketika dia sedang berlibur ke Magelang,
ia mengabariku dan mengajakku bertemu di ‘King Café’ membuka sebuah sms dari
dia yang mengatakan ‘Aku di magelang loh’ sebenarnya sih aku yang mengajak
bertemu, oh iya itu mau membicarakan masalah ‘fixie’ sebenarnya. Aku mengayuh
sepedaku menuju kesana, sampai di depan Café aku bingung dia berada dimana, dan
aku mencoba sms dia, ternyata dia di dalam king net huahahhahaa. Aku masuk
kedalam dengan perasaan gugup sungguh, bayangkan saja, bertemu dengan orang
asing yang belum pernah kau temui sebelumnya. Dia berkata ‘aku di nomer 23’
dengan langkah penuh keraguan aku melangkahkan kakiku, sesampainya disana aku
duduk saja, kami termenung dan aku sungguh canggung untuk memulai pembicaraan
tersebut. Akhirnya aku mencairkan suasana, dan berkata ‘kamu tinggi banget ya
ternyata’ dia tersontak kaget ketika itu. Dia mulai tertawa kecil, dan berkata ‘Engga
ya aku itu pendek, kamu aja yang tinggi’ kami tertawa bersama ketika itu,
sungguh indah ketika melihat tertawa kecilnya itu.
Aku mulai berani berkata banyak
dengan dia, mulai tentang keadaan di kebumen, dan bertukar informasi dengan dia
tentang Kota wallet itu, aku tidak mengetahui banyak tentang kota itu, tapi
saudaraku ada yang berada disana, dan aku mengetahui lah sedikit sedikit
hauhauhaa. Jam sudah menunjukan 14.20 dan gak tau kenapa aku bilang kalo aku
itu suka sama dia… gak tau kenapa kalimat itu terucap sendiri, jujur saja tidak
ada niatan untuk menembak dia kala itu, takut di tolak, takut malu nantinya. Dia
kaget mendengar perkataanku itu kami termenung sejenak, tidak seperti tadi yang
aku ingin mencairkan suasana tapi saat itu aku tidak bisa, entah mengapa aku
terlanjur malu atau apa. Dia menjawab ‘Gimana ya, kita juga baru kenal’ nah
disaat dia ngluarin kalimat itu dari mulutnya, aku seketika berfikir aku pasti
ditolak, tetapi dia belum selesai dan tiba-tiba dia berkata ‘aku mau kok’ gak
tau kenapa tu kaya Mood booster buat aku. Gimana sih yang gak seneng diterima sama cewek yang dia suka?
Jujur saja setiap aku memliki pacar aku tidak pernah memikirkan tanggal jadian,
tapi dengan dia, kenapa seketika aku lihat tanggal dan jam? Berbeda sekali
dengan yang lain, dan aku berfikir ini pasti jodohku!
Setelah aku nembak dia dan
diterima, aku sering bertemu dengan dia, selama 4 hari atau 3 hari berturut –
turut aku bertemu dengan dia. Ketika saatnya dia pergi buat balik lagi ke
kebumen aku pesen satu hal sama dia, ‘aku janji kok 2 minggu sekali pasti
kesana, aku janji kok disini aku gak akan nakal fi, aku janji kok aku bakal
jaga hati ini Cuma buat kamu..’ setelah itu dia pergi ke kebumen. Itu lah saat
aku pertama kali ngrasain yang namanya LDR, itu pertama kali aku LDR dan
pertama kali aku pacaran paling lama! Saat aku jalani hubungan itu berasa
nyaman banget beda sama yang lain, rasa romantic, saling perhatian, saling
mengingatkan satu sama lain, aku suka saat saat itu, saat yang buat aku itu, ini
lo kehidupan! Ada yang mengingatkan aku, ada yang memperhatikan aku. Aku dengan
dia sudah 3 bulan waktu itu. Masih romantic romanticnya maktu itu, seneng sekali
gak ada marahan, gak ada gangguan sama sekali. Aku pertama kali kesana itu
tanggal berapa ya aku lupa, disana aku masih bingung dengan keadaan kebumen,
dimana aku akan tidur? Pikirku.. dan aku memutuskan untuk bermalam di tempat
saudara, canggung rasanya menginap dan tidak pernah disana, sering keluar dan
merasa tidak enak. Tapi aku senang bisa melihat senyumnya , tertawanya yang
kecil, itu sudah membuatku bahagia.
Sekarang hubungan kami sudah
meninjak 17 bulan, sunggu banyak kenangan yang aku lewatkan dengan dia, banyak
yang sudah aku berikan kepadanya bukan materi, tetapi kasih saying yang aku piker
kasih sayangku itu gak berguna buat dia, kasih sayangku yang dia pandang
sebelah mata mungkin, sekarang bagi orang yang menjalin hubungan pasti sedang
masa dimana seorang pasangan mengalami rasa ‘BOSAN’ jujur aku merasakan dampak itu, dia mulai
jarang memberiku perhatian, jarang menghubungiku, jarang memberikan yang
biasanya dia berikan kepadaku.. dia sudah mengatakn beberapa kali jika dia sedang dalam masa bosannya denganku,
aku jujur terkejut dan berfikir yang sebenarnya tidak perlu, berfikir ini lah
itu lah, semenjak itu aku banyak sekali pikiran dengan hal itu, aku jadi tidak
pernah konsen belajar, tidak pernah konsen, setiap hari Cuma memkirkan
bagaimana agar dia tidak bosan lagi denganku? Dengan tidak menghubuinginya? Jujur
aku seorang yang tidak tahan jika tidak dihubungi setiap hari, sekarang dia
berubah aku berfikir kenapa? Mengapa? Sudah bosan denganku? Aku mengalah dan
mencoba maklum, memang benar hubungan yang sudah lama ini pasti ada rasa bosan
didalamnya, hanya saja aku belum bisa memakluminya.. sekarang dia juga masih
dalam masa masa itu, aku disini Cuma bisa maklum, bertahan, kuat! Cuma mau
pesen aja sama semua orang yang menjalin hubungan, jangan pernah malu buat
ngalah!, jangan pernah malu buat maklum! Jangan pernah takut buat beri dia
Perhatian walau dia udah gak ngasih itu lagi ke kamu :’D
0 komentar:
Posting Komentar